Jumat, 16 Maret 2012

Semua Tentang J-Rocks



J-Rocks adalah band dari Jakarta yang berdiri pada 9 November 2003 dengan personel Iman (vokal, gitar), Sony (gitar), Wima (bass), dan Anton (drum). Aliran band ini adalah Japanese pop/rock.
Awalnya band ini bernama J-Rockstars. Penambahan huruf "J" di depan kata Rockstar adalah dengan alasan J bisa berarti Jepang (karena mereka memainkan Japanese pop/rock music), Jakarta karena mereka berasal dari Jakarta, serta 'Jujur' yaitu memainkan musik yang benar-bener mereka sukai. Nama J-Rockstars akhirnya disingkat menjadi J-Rocks, dan nama J-Rockstars menjadi istilah untuk penggemar J-Rocks (biasa disingkat JRS). Sejak tahun 2008, J-Rocks mulai mengenakam kostum batik dengan desain modern namum tetap dengan dandanan ala Harajuku, dan mempromosikan batik kepada kawula muda.

Sejarah J-Rocks

Awal Karier

Awal 2004, J-Rocks menjuarai festival musik Nescafe Get Started 2004 yang disponsori oleh Nescafe, Trans TV, dan Aquarius Musikindo. Masing-masing personel meraih best vocalist, best guitarist, best bassist, dan best drummer. Mereka berhasil menjuarai festival tersebut dan berkesempatan membuat album kompilasi Nescafe Get Started yang merupakan awal bentuk kerjasama mereka dengan Aquarius Musikindo. Mereka akhirnya berhasil meluncurkan album perdana nya yang bertajuk "Topeng Sahabat" dengan label Aquarius pada pertengahan tahun 2005 dan mengisi dua lagu di album OST Dealova yaitu "Serba Salah" dan "Into The Silent".
Band ini semakin dikenal sejak munculnya album kedua Spirit, J-Rocks memainkan bermacam-macam beat dan aliran musik seperti Rock'n Roll (Juwita Hati), Waltz / Victorian (Tersesal), Symphonic Metal (Aku Harus Bisa), blues, klasik, dan lain sebagainya.
Pada lagu berjudul "Kau Curi Lagi" mereka berkolaborasi gitaris wanita, Prisa Rianzi dan pada lagu "Juwita Hati" mereka membuat video klip di Jepang yang digarap oleh Hedy Suryawan. Shalvynne Chang, Sato & Boppy berperan sebagai fans yang mengejar idolanya sampai ke Jepang . Tidak tanggung-tanggung, beberapa kawasan di Jepang termasuk Shibuya & Harajuku dijadikan lokasi syuting Video Clip. Konsep yang menarik membuat Video Klip ini populer di



Rekaman di Studio Legendaris Abbey Road

BATIK INDONESIA DENGAN GAYA MODERN


J-Rocks di Abbey Road Studio
J-Rocks mengukir sejarah sebagai band Indonesia pertama yang rekaman di studio legendaris Abbey Road, di Inggris. Proses rekaman dan mixing lagu-lagu terbaru mereka dilakukan selama lima hari dari tanggal 12 sampai 16 Oktober 2008. Di studio Abbey Road mereka ditangani oleh Chris Butler, seorang sound engineer ternama.
Proses rekaman untuk ketiga lagu J-Rocks hanya membutuhkan waktu selama dua hari. Di hari ke-3, Christ melakukan proses final mixing untuk lagu-lagu itu. Sambil menunggu, J-Rocks membuat video clip untuk lagu Falling in Love dan berfoto di zebra cross legendaris Abbey Road dengan mengenakan batik yang sudah mereka persiapkan dari Jakarta. Hasilnya J-Rocks merilis album ke-3, berupa mini album bertajuk "Road to Abbey", dengan cover bergambar J-Rocks menyebrangi zebracross Abbey Road ala The Beatles. Berisi 4 lagu dan 1 instrumental.
Kesempatan berharga ini diperoleh J-Rocks karena memenangkan ajang "A Mild Live Soundrenaline 2008". J-Rocks terpilih sebagai band terbaik di ajang tersebut karena mampu tampil sesuai dengan tema "Free Your Voice" dan berhasil membawa topik "Save Our Music and Culture". Rekaman di Abbey Road Studios diharapkan bisa menjadi pintu gerbang go internasional.
Abbey Road Studios didirikan pada November 1931 oleh EMI di "London". Sejumlah musisi tersohor pernah merekam lagu mereka di studio itu, seperti The Beatles, Green Day, Muse, Oasis, Radiohead, Red Hot Chili Peppers, U2 bahkan Michael Jackson.
Nama J-Rocks awalnya memang banyak mendapat tantangan saat kemunculannya. "Nama kami awalnya J-Rockstar. Namun sepertinya terlihat terlalu pede ya dengan nama Rockstar tadi. Akhirnya pihak label kami, mengusulkan nama J-Rocks. Jadilah nama itu kami pakai." kata Iman, gitaris J-Rocks.

Dalam konteks genre musik, J-Rocks adalah istilah yang kerap dipakai untuk memberi tanda atau ciri bagaimana jenis musik ini dengan ragam karakternya. Dalam hal ini "J" adalah bermakna negara . Adalah band seperti Laruku dan Luna Sea dari Jepang yang memopulerkan jenis musik J-Rocks ini. Jadi J-Rocks adalah sama dengan jenis musik seperti rock, pop, reggae, blues, dan jazz. Musik dengan karakter musik beraliran rock yang menuurt Iman dipadu dengan unsur jazz fusion yang kental. Tak lupa jenis musik ini juga kemudian banyak mendapat pengaruh dari sound-sound gitar musik Inggris dan Amerika. Julion Cope dalam buku Japrocksampler memberi contoh dan penelaahan komprehensif seputar pengaruh musik Rock & Roll yang kemudian menjalar di Jepang. Bagaimana musik barat dan timur bertemu. Konserfatif dan Rock & roll bertemu dalam satu titik. Output yang keluar salah satunya adalah jenis musik J-Rocks.

Persoalan nama sampai sekarang masih saja ada yang menanyakan. Bagi J-Rocks itu sempat membuat limbung mereka juga. Pernah mereka bertanya pada seorang yang banyak dianggap "guru" bagi banyak band di Indonesia. Seorang berpengetahuan lebih bernama Faiz M dari Malang. "Bagaimana dengan nama J-Rocks ini? Apa perlu diganti?" Jawaban dari Faiz M tersebut sangat melegakan, mereka tak perlu berganti nama. Nama J-Rocks sudah menjadi nilai jual bagi mereka. Sayapun termasuk yang protes perihal nama J-Rocks untuk band yang membawakan aliran musik j-rocks dengan labelnya [Aquarius] ketika di tahun 2004 sebelum album perdana mereka dirilis, saya disodorkan meteri demo milik J-Rocks. Sound yang tersimak adalah musik rock Jepang. Apalagi dengan khas suara Iman sang vokalis yang menjadi ciri paling melekat di band ini.

Namun perkara nama saat ini sudah bukan persoalan lagi bagi mereka. Saat musik-musik bergaya Jepang mulai runtuh, nama mereka masih bisa eksis berdiri tegak. Bahkan dengan musik yang J-Rocks usung perlahan mulai banyak tersimak band baru mengusung konsep seperti mereka usung. Musik J-rocks yang dipadu dengan musik brit-rock ala Muse dan sentuhan fusion jazz dan tentunya kadar pop yang dicampur menjadi menu utama musik J-Rocks. Band yang sudah merilis dua album, Topeng Sahabat [2004] dan Spirit [2008] ini. Serta sebuah mini album yang direkam di studio legendaris Abbey Road.
J-Rocks jadikan Batik sebagai cover albumnya Raod to abbey.
 Inilah cover J-Rocks berjalan di zebra cross seperti THE BEATLE
tidak tanggung2x, ternyata cover ini di MUAT DI SALAH SATU MAJALAH TERKENAL DI INGGRIS
 Picture: Cover J-Rocks terletak pada terakhir

Album Road to Abbey milik J-Rocks ternyata masuk tulisan tentang 40 tahun Abbey Road di koran Independen Inggris. Media itu mengulas peringatan 40 tahun cover album legendaris Abbey Road milik Beatles. Foto empat personel yang menyeberang jalan Abbey menjadi cover album yang inspiratif.
Cover album itu banyak menginspirasi musisi lain untuk membuat cover dengan berfoto di zebra cross Abbey Road atau seakan-akan ditempat itu. Tercatat Kanye West juga membuat cover seperti Beatles. Tokoh kartun The Simpsons juga pernah jadi cover majalah Rolling Stone dengan bergaya ala Beatles di Abbey Road. Pun J-Rocks.
Cover album Road to Abbey yang dibuat tahun 2009 lalu sendiri menjadi penutup peringatan 40 tahun cover album Abbey Road. Road to Abbey adalah album J-Rocks hasil dari kemenangan mereka di kontes Free Your Voice, Soundrenaline tahun 2008. Band asal Jakarta ini berhak untuk rekaman di Studio Abbey Road, studio rekaman terkenal. Banyak band-band besar yang merekam musik mereka di studio ini, seperti Jamiroquai, Green Day, Radiohead, U2, Panic At The Disco dan banyak lagi. Hebatnya J-Rocks satu-satunya band Indonesia yang rekaman di studio yang terletak 3 Abbey Road, St John's Wood, City of Westminster, London ini.
Cerita di balik pembuatan cover album ikonik milik The Beatles juga menarik. Empat puluh tahun sebelum J-Rocks mengambil foto di zebra cross Abbey Road, The Beatles membahas tentang ide cover album mereka yang baru. Idenya berawal dari teknisi musik Geoff Emerik, tentang sebuah foto yang diambil dari jarak dekat. Ide itu nyambung dengan sketsa Paul McCartney. Sebuah sketsa empat orang yang menyebrang di zebra cross.
Sumber: http://www.j-rocks.web.id

SEBELUMNYA, MARI KITA UNGKIT DULU TENTANG ABBEY ROAD ITU, Ini Video Clip J-Rocks Fallin In Love yang rekamannya di studio ABBEY ROAD INGGRIS, check di :


 
 Versi Bahasa Indonesia

 Versi Bahasa Inggris

Tentang studio Abbey Road itu kita bisa lihat sendiri di :

Abbey Road Studio (Video)

Diskografi

Album Studio


No. Cover Art Judul Album Track Lagu Tahun Rilis Angka Penjualan Sertifikat
1 Topeng Sahabat.jpg Topeng Sahabat Lepaskan Diriku, Kuingin Kau Untukku, Entah Bagaimana, Into the Silent, Topeng Sahabat, Ceria, CahayaMu, Berharap Kau Kembali, Selamat Tinggal Kekasihku, Mestinya Ku Akhiri Semua, Kono Mune Ni. 2005 450.000 kopi 6x Platinum
2
Add caption
Spirit Spirit, Kau Curi Lagi, Cobalah Kau Mengerti, Juwita Hati, PDKT, Mestinya Kau Tahu, Saatnya Ku Bicara, Aku Harus Bisa, Semakin Sendiri, Tersesal. 2007 450.000 kopi 6x Platinum
3.
Add caption
Road To Abbey Intro (Road To Abbey), Meraih Mimpi, Hanya Aku, Falling in Love (English), Falling in Love (Indonesia) 2009 75.000 kopi Platinum



Album Kompilasi

No. Cover Judul Album Track lagu Tahun Rilis Label
1 - Nescafe Get Started Mestinya Kuakhiri Semua. 2005 Aquarius Musikindo
2 Ost Dealova.jpg OST Dealova Serba Salah, Into The Silent. 2005 Aquarius Musikindo
3 Aquarius-top.jpg The Best of Top Falling in Love 2010 Aquarius Musikindo
4 - 40TH Anniversary Aquarius Madu dan Racun 2010Aquarius Musikindo







Tidak ada komentar:

Posting Komentar